Sabtu, 28 Maret 2015

Psikoterapi 2



PSIKOTERAPI
PERBEDAAN PSIKOTERAPI DAN KONSELING
      Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan tujuan:
Hahn & MacLean, mengemukakan tujuan dari konseling yaitu pada upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul, sedangkan psikoterapi berusaha menangani penyimpangan yang merusak baru menangani usaha pencegahan. Menurut  Mowrer, konseling berarti usaha mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan, sedangkan psikoterapi berusaha menyembuhkan klien yang menderita neorosis-kecemaan.
      Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan mengenai klien, konselor dan penyelenggaraannya:
Secara tradisional mudah membedaakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien yang mengalami neorosis atau psikosis. Patterson maupun Pallone keduanya mengatakan konseling diberikan kepada seorang sebagai klien sedangkan psikoterapi diberikaan kepada seorang sebagai pasien.
      Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan mengenai metode:
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone dan Patterson yang diikuti oleh Thompson & Rudolph:


Konseling untuk
1.      Klien
2.      Gangguan yang kurang serius
3.      Masalah; jabatan, pendidikan
4.      Berhubungan dengan pencegahan
5.      Lingkungan pendidikan dan nonmedis
6.      Berhubungan dengan kesadaran
7.      Metode pendidikan
     


Psikometri untuk
1.      Pasien
2.      Gangguan yang serius
3.      Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
4.      Berhubungan dengan penyembuhan
5.      Lingkungan medis
6.      Berhubungan dengan ketidak sadaran
7.      Metode penyembuhan




BENTUK-BENTUK UTAMA DARI TERAPI
      Phares (dalam Markam 2007) mengatakan bentuk-bentuk utama dari terapi dibedakan menjadi dua aspek yaitu menurut taraf kedalamannya dibedakan seperti psikoterapi suportif, psikoterapi redukatif, psikoterapi rekronstruktif dan menurut tujuannya.
      Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar klien.
      Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif.
      Psikoterapi rekonstruktif bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien/klien, dengan menggali ketidak sadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses tak sadar dan seterusnya.

DAPUS :
Singgih D, Gunarsa.2007.Konseling dan Psikoterapi.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia

Markam, S.L.S., Sumarmo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar