PSIKOTERAPI
PERBEDAAN PSIKOTERAPI DAN KONSELING
Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan tujuan:
Hahn & MacLean,
mengemukakan tujuan dari konseling yaitu pada upaya pencegahan agar
penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul, sedangkan psikoterapi berusaha
menangani penyimpangan yang merusak baru menangani usaha pencegahan. Menurut Mowrer, konseling berarti usaha
mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan, sedangkan psikoterapi
berusaha menyembuhkan klien yang menderita neorosis-kecemaan.
Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan mengenai klien,
konselor dan penyelenggaraannya:
Secara tradisional
mudah membedaakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi
klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien yang
mengalami neorosis atau psikosis. Patterson maupun Pallone keduanya mengatakan konseling
diberikan kepada seorang sebagai klien sedangkan psikoterapi diberikaan
kepada seorang sebagai pasien.
Perbedaan psikoterapi dan konseling berdasarkan mengenai
metode:
Perbedaan konseling dan
psikoterapi disimpulkan oleh Pallone dan Patterson yang diikuti oleh Thompson
& Rudolph:
Konseling
untuk
1. Klien
2. Gangguan
yang kurang serius
3. Masalah;
jabatan, pendidikan
4. Berhubungan
dengan pencegahan
5. Lingkungan
pendidikan dan nonmedis
6. Berhubungan
dengan kesadaran
7. Metode
pendidikan
Psikometri
untuk
1. Pasien
2. Gangguan
yang serius
3. Masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan
4. Berhubungan
dengan penyembuhan
5. Lingkungan
medis
6. Berhubungan
dengan ketidak sadaran
7. Metode
penyembuhan
BENTUK-BENTUK UTAMA DARI TERAPI
Phares (dalam Markam 2007) mengatakan bentuk-bentuk utama dari
terapi dibedakan menjadi dua aspek yaitu menurut taraf kedalamannya dibedakan
seperti psikoterapi suportif, psikoterapi redukatif, psikoterapi rekronstruktif
dan menurut tujuannya.
Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat perilaku
penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan
menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar
klien.
Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk mengubah pikiran atau
perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif.
Psikoterapi rekonstruktif bertujuan untuk mengubah seluruh
kepribadian pasien/klien, dengan menggali ketidak sadaran klien, menganalisis
mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses
tak sadar dan seterusnya.
DAPUS
:
Singgih D, Gunarsa.2007.Konseling dan
Psikoterapi.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia
Markam,
S.L.S., Sumarmo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar